Keahlian yang wajib dimiliki seorang Public Relations
Profesi Public Relations atau
sering disingkat "PR" kian digandrungi oleh para pencari kerja,
termasuk fresh graduate, terutama yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu
komunikasi. Banyak orang menilai PR sebagai sebuah profesi yang menjanjikan
lantaran posisinya yang strategis di perusahaan. Peran PR sebagai jembatan
antara perusahaan dengan masyarakat membuka lebar peluang bagi para praktisi PR
untuk bertemu dengan banyak orang, termasuk dengan orang-orang penting di dunia
kerja. Bila ingin menjadi seorang PR yang baik, kita harus memiliki kemampuan
berikut:
1. Komunikasi interpersonal
Kedudukan seorang PR yang berada
di garda terdepan sebuah perusahaan membuatnya wajib memiliki kemampuan
komunikasi yang baik, terutama dalam hubungan interpersonal atau antarpribadi.
Karena tanggung jawab utama seorang PR adalah membentuk dan menjaga citra
positif perusahaan, maka yang dibutuhkan darinya bukan hanya sekadar kemampuan
berkomunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Perusahaan membutuhkan sosok
PR yang juga mengetahui cara untuk melakukan lobi dan negosiasi.
2. Kemampuan menulis dan
manajemen media sosial
Yang termasuk sebagai tugas
seorang PR adalah mengelola informasi dari internal perusahaan kepada
masyarakat. Bentuk informasi yang disampaikan tak hanya bersifat lisan, tapi
juga tulisan. Oleh karena itu, kemampuan menulis mutlak dimiliki oleh seorang
PR. Untuk mengikuti perkembangan zaman, seorang PR wajib mengetahui bagaimana
cara mengelola media sosial dengan baik. Mau tak mau hal ini harus dilakukan,
mengingat citra perusahaan juga tercermin dari aktivitasnya di media sosial.
3. Kemampuan riset
Salah satu kegunaan riset dalam
pekerjaan PR adalah untuk mendukung informasi dalam bentuk siaran pers yang
akan disebarkan kepada media. Kemampuan riset yang dimiliki oleh PR akan
membantunya dalam menyusun pesan yang tepat sasaran, yang tidak hanya
bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga menguntungkan perusahaan. Oleh karena
itu, setiap publikasi yang dilakukan oleh PR harus didasari pada riset yang
mendalam. Selain untuk persiapan publikasi, riset juga perlu dilakukan seorang
PR untuk mengevaluasi berbagai kegiatan yang telah dilakukan perusahaan. Salah
satunya melalui pengawasan media atau media monitoring.
4. Manajemen Konflik
Setiap perusahaan memiliki risiko
untuk menghadapi konflik, baik itu konflik dari dalam maupun luar perusahaan.
Mengingat seorang PR berwenang untuk mengambil keputusan terkait citra
perusahaan di mata publik, maka ia pun harus sigap mencari solusi setiap kali
ada masalah yang muncul. Ketika memecahkan masalah, mereka pun harus menjaga
pikiran dan emosinya agar tetap stabil. Tentu saja ini bukan hal yang mudah.
Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan sosok PR yang memiliki kemampuan
manajemen konflik yang baik untuk memastikan reputasi perusahaan tetap terjaga.
Komentar
Posting Komentar