MANAJEMEN KEUANGAN


Manajemen keuangan menurut Weston dan Copeland adalah suatu fungsi, dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan adalah menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan.

Sumber Dana Perusahaan
Memperoleh sumber pendanaan adalah salah satu dari fungsi manajemen keuangan. Umumnya, sumber dana perusahaan bisa diperoleh dari 3 kelompok sumber dana. Sumber dana jangka pendek, jangka menengah serta jangka panjang.
  • Sumber Dana Jangka Pendek

Pendanaan perusahaan yang didapat dari sumber dana jangka pendek umumnya digunakan untuk modal kerja perusahaan. Dana yang diperoleh dengan skema ini harus dibayar/dikembalikan dalam rentang waktu setahun buku akuntansi atau kurang. Tidak boleh lebih dari satu periode akuntansi.
Contohnya adalah pinjaman dari bank jangka pendek. Pendanaan persediaan. Kredit perdagangan.
  • Sumber Dana Jangka Menengah

Umumnya, perusahaan yang sumber pendanaannya berasal dari sumber dana jangka menengah karena adanya keperluan yang ternyata tidak bisa dipenuhi oleh pendanaan jangka pendek namun terlalu berlebih atau terlalu sulit didapatkan dengan skema pendanaan jangka panjang. Rentang waktu dalam pengembalian sumber dana jangka menengah adalah lebih dari satu tahun buku akutansi dan tidak lebih dari lima tahun buku.
Contoh dari pendanaan jangka menengah adalah leasing, term loan, equipment loan.

  • Sumber Dana Jangka Panjang

Manajer keuangan memilih menggunakan pendanaan jangka panjang umumnya karena perusahaan akan melakukan ekspansi usaha yang masif dalam skala perusahaan tersebut. Strategis bagi perusahaan. Walaupun banyak alasan alasan lain yang selain itu. Yang memerlukan pendanaan dalam jumlah yang cenderung besar bagi perusahaan. Tempo dalam pengembalian pendanaan jangka panjang umumnya lebih dari lima tahun buku. Jenis pendanaan jangka panjang contohnya adalah penerbitan obligasi, hipotik ataupun listing go public dilantai bursa dengan IPO saham perusahaan.
Contohnya, perusahaan yang akan melakukan ekspansi usaha dengan mengakuisisi perusahaan sejenis atau perusahaan suplier, membeli atau membangun aset aset tetap jangka panjang seperti tanah, pabrik, mesin ataupun proyek konstruksi yang lain.


Mengelola keuangan adalah salah satu hal penting yang harus dipikirkan saat ingin memulai bisnis maupun menjalankan dan mengembangkan bisnis. Sayangnya, masih banyak pebisnis di luar sana yang mengalami kerugian hanya karena tidak mampu mengelola keuangan bisnis dengan baik. Berikut 7 cara efektif dalam mengelolah keuangan:
  • Menentukan Persentase dalam Pengelolaan Keuangan

Untuk mengelola keuangan dengan baik, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan berapa persen uang yang dialokasikan untuk operasional bisnis, berapa persen target laba yang ingin dicapai, berapa persen uang untuk cadangan kas bisnis, serta berapa persen uang untuk pengembangan bisnis. Dengan menentukan persentase, anda  lebih mudah mengelola keuangan sesuai dengan porsi yang telah ditentukan di awal memulai bisnis.
  • Bernegosiasi Sebelum Menandatangani Kontrak

Terkadang, Anda harus menggali untuk tawaran yang bagus. Saat melakukan pembelian dari vendor atau kontrak dengan supplier, cobalah bernegosiasi dengan supplier untuk kesepakatan yang lebih baik. Jangan lupa untuk memeriksa syarat pembelian seperti denda dan masa tenggang saat membuat keputusan. Dengan bernegosiasi, terkadang Anda akan mampu mendapatkan penawaran terbaik sehingga lebih menghemat dan menjaga kestabilan keuangan bisnis.
  • Melakukan Putaran Pada Kas

Jangan hanya berpusat pada keuntungan. Mengelola keuangan bisnis juga meliputi bagaimana Anda mengelola utang, piutang, hingga persediaan. Banyak usaha yang mengalami kesulitan kas meski catatan akuntansi mereka menunjukkan angka yang baik. Perhatikan bagaimana cara mengelola arus kas perusahaan Anda. Namun, jika bisnis Anda telah mengalami masalah arus kas, lakukan 4 cara ini untuk memperbaiki arus kas perusahaan Anda.
  • Membayar Tagihan Tepat Waktu

Penting bagi Anda untuk membayar semua tagihan bisnis tepat waktu. Siapkan pengingat bulanan untuk memastikan tidak ada tagihan bisnis yang telah jatuh tempo. Menghindari keterlambatan pembayaran biaya dapat menjaga keuangan bisnis dengan baik.
  • Mengurangi Risiko Utang

Sebisa mungkin kurangi risiko utang dalam menjalankan bisnis Anda. Mengembangkan bisnis dengan cara berutang memang diperbolehkan. Namun, Anda tetap harus berhati-hati dengan utang. Tambahan beban cicilan utang dalam kondisi keuangan yang kurang baik hanya akan memperburuk keadaan bisnis.
  • Merencanakan Pengembangan Bisnis

Anda berhak menikmati keuntungan dari bisnis, namun bukan berarti boleh menghabiskannya begitu saja. Anda tetap harus menyisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan bisnis. Pengembangan bisnis yang tepat menjadi salah satu bentuk investasi yang perlu dilakukan.
  • Membuat Pembukuan Keuangan

Bisnis tidak cukup dikelola hanya berdasarkan ingatan manusia. Perlu adanya catatan yang lengkap. Misalnya seperti membuat laporan keuangan, baik itu laporan laba-rugi maupun neraca. Cobalah dengan mencatat semua transaksi ke dalam pembukuan sederhana. Dengan demikian, Anda bisa mengontrol semua transaksi keuangan bisnis Anda. Selain itu, membuat pembukuan juga akan mempermudah Anda untuk mengevaluasi perkembangan bisnis.

Cash Flow

Cash Flow berarti arus kas atau aliran kas. Cash flow memiliki peran vital dalam suatu operasional rutin pada perusahaan. Aliran kas ibarat darah pada tubuh manusia karena tidak ada satu pun bisnis yang tak lepas dari persoalan yang berkaitan dengan cash flow ini. Namun secara teori, aliran kas atau arus kas memiliki pengertian suatu laporan keuangan yang didalamnya berisi informasi mengenai pengaruh kas dari kegiatan operasi, transaksi investasi dan transaksi pembiayaan atau pendanaa serta kenaikan maupun penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama periode tertentu.

Metode Cash Flow Langsung (Direct)
Standar yang digunakan dalam laporan keuangan terdiri dari kegiatan operasional, investasi, dan penandaan. Nah, ada dua metode penyusunan cash flow yang tersedia, yakni langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Perbedaan keduanya terletak pada kegiatan operasional. Pada metode langsung, cash flow dari kegiatan operasional diperinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Lalu, kedua cash flow tersebut masih akan diperinci kembali menjadi beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.

Metode Cash Flow Tidak Langsung (Indirect)
Pada metode tidak langsung (indirect), arus kas dari operasional ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi dengan beberapa hal, seperti biaya penyusutan, laba/rugi karena pelepasan investasi, dan sebagainya.

Jadi, bisa dikatakan bahwa metode tidak langsung merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Ia menyediakan hubungan antara laporan cash flow dengan laporan laba/rugi dan neraca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Kelayakan Bisnis / Investasi

Kekalahan yang sesungguhnya adalah Menyerah

Aspek Pemasaran dalam Berwirausaha